Ayam Cemani, Ngomongin Lamborghini yang terbayang pasti sebuah mobil. Kemewahan dan harganya yang selangit menjadi salah satu impian besar bagi orang-orang. Siapa sih yang gak mau mobil ini, begitu juga dengan ayam legendaris satu ini.
Ayam hias ini terkenal dengan harganya yang sangat mahal. Ayam ini mempunyai harga yang sangat mahal jika dibandingkan dengan harga ayam jenis lainnya. Sulitnya menemukan ayam tersebut menjadi salah satu penyebab harga jual ayam seperti sebuah harga kendaraan. Oleh karena itu ayam ini dijuluki sebagai Lamborghini of chickens.
Apa itu Ayam Cemani?
Tau gak sih apa itu ayam cemani? Sebagai Lamborghini of chicken, ayam ini berasal dari Indonesia. Kalo kamu suku Jawa, dari nama ayam tersebut kamu bisa langsung tahu asal ayam ini. Karena cemani berasal dari bahasa Jawa, yang artinya hitam.
Dan ayam ini tersebar di seluruh Indonesia. Namun, populasinya sudah mulai langka. Kelangkaannya membuat ayam ini sulit ditemukan. Ayam cemani terkenal sebagai ayam hias. Namun, tetap dapat dikonsumsi.
Baca juga: Harga Ayam Bangkok
Hanya beberapa restoran mahal yang menyajikan menu ayam legendaris ini. Tidak jarang juga banyak yang mengincarnya. Bahkan sampai kancah Internasional, seperti beberapa negara di Asia, dan Belanda, juga Amerika Serikat.
Akhir-akhir ini kamu bisa menemukan ayam hitam di daerah Sumatra dan pulau Jawa. Terdapat beberapa penjual yang tersebar di beberapa daerah, Seperti daerah Pangkal Pinang, Magelang, dan beberapa daerah di Jawa tengah lainnya. Untuk mendapatkan ayam hitam asli, kamu harus tau ciri-ciri ayam tersebut.
Populasinya yang semakin terbatas, dan permintaan yang tetap tinggi menyebabkan banyak kalangan yang meminatinya. Tidak sedikit oknum yang memalsukan jenis ayam eksotis seperti ayam cemani ini. Berdasarkan sejarah, ayam cemani asli ada beberapa versi, namun ayam ini berkembang dengan baik di daerah asalnya, yaitu di Desa Kedu, kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Umur | Harga |
---|---|
Dewasa | Rp575.000 |
5 Bulan | Rp310.000 |
4 Bulan | Rp250.000 |
3 Bulan | Rp195.000 |
2 Bulan | Rp165.000 |
1 Buan | Rp120.000 |
Harga Ayam Cemani Walik 2019 |
|
Dewasa | Rp900.00 |
5 Bulan | Rp596.000 |
4 Bulan | Rp520.000 |
3 Bulan | Rp375.000 |
2 Bulan | Rp260.000 |
1 Buan | Rp190.000 |
Ciri-Ciri Ayam Cemani Asli
Karakteristik ayam cemani asli bisa dideteksi dari sekujur tubuhnya seperti bulu, bentuk paruh, jengger, tenggorokan lidah, kaki dan sebagainya. Untuk lebih jelas berikut ini ciri fisik ayam cemani yang asli.
1. Bulu
Langkah paling mudah membedakan ayam biasa dan ayam cemani terlihat dari warna bulunya, yaitu hitam. Seperti namanya, cemani yang berarti hitam. Jika ayam ini pernah dilakukan persilangan, warna bulu ayam cemani tidak mencapai 95%. Sehingga kita dapat dengan mudah membedakan mana yang asli dan tidak.
2. Paruh
Cara kedua yaitu dengan melihat paruh ayam. Sama seperti dengan warna bulu ayam. Paruh ayam ini juga berwarna hitam. Warna hitam dapat dengan mudah diidentifikasi ketika ayam masih kecil.
Pertumbuhan ayam menjadi dewasa membuat warna paruh memudar karena terus menerus mematuk makanan. Biasanya kepudaran terlihat jelas pada bagian ujung paruh menjadi warna putih.
Baca juga: Harga Ayam Potong
3. Jengger
Warna jengger ayam ini juga berwarna hitam. Semakin dewasa ayam ini, terkadang mengubah warna jengger bawah menjadi merah. Namun, kita tetap dapat menemukan warna hitam pada bagian jengger.
4. Tenggorokan dan lidah
Tenggorokan ayam cemani berwarna hitam, tidak dengan lidahnya. Lidah ayam ini berwarna abu-abu atau terkadang berwarna putih. Kamu tidak akan pernah menemukan lidah ayam ini berwarna hitam. Sebagian orang mengatakan itu Mitos.
5. Ketiak atau kulit
Mendekati angka 100% warna ketiak atau kulit ayam ini berwarna hitam. Jadi kebayangkan kalau menu makanan kita ayam cemani, akan tercipta warna yang vintage, hitam putih.
6. Dubur
Hampir keseluruhan dari bagian ayam ini berwarna hitam, termasuk dubur. Warna dubur ayam ini berwarna hitam legam. Salah satu cara termudah mengetahui ciri ayam cemani asli adalah dengan melihat dubur ayam. Tetapi, harus dipastikan dubur ayam dalam keadaan bersih ya.
7. Kaki
Layaknya seperti orang negro atau orang hitam, keseluruhan bagian tubuh berwarna hitam, kecuali gigi. Ayam cemani juga hampir seluruh bagian tubuh hitam, hingga warna kaki. Tetapi warna hitam pada kaki tidak sepekat warna bulu atau paruh ayam. Karena kaki ayam bersisik, sehingga kalau kering akan berwarna kusam.
Khasiat Ayam Cemani
Sebagai salah satu ayam hias, tentu dong sebagian besar pemilik ayam jenis ini membeli hanya untuk memenuhi keinginan sebagai kolektor. Terutama para kolektor luar negeri.
Baca juga: Harga Ayam Mutiara
Namun, tidak hanya warnanya yang menarik tetapi juga rasa daging ayam yang nikmat, kandungan gizi dan vitamin B dan B6 baik untuk kesehatan. Beberapa manfaat ayam cemani diantaranya:
1. Mengobati kaki keseleo
Salah satu manfaat ayam cemani adalah menghilangkan rasa sakit kaki keseleo. Daging ayam ini mengandung minyak yang dapat mengobati keseleo. Caranya adalah dengan merebus daging ayam hingga keluar minyak daging.
Hal tersebut memang belum diteliti secara ilmiah, namun kepercayaan masyarakat membuktikan bahwa daging ayam cemani berkhasiat menyembuhkan keseleo.
2. Meningkatkan vitalitas untuk pria
Bagi pria yang mengalami impotensi atau tidak bisa memiliki gairah tinggi terhadap pasangan, tidak ada salahnya mencoba mengkonsumsi daging ayam cemani. Kamu bisa memasak daging ayam ini sesuai dengan selera kamu, seperti sup, sate, dan hanya digoreng saja. Namun, kamu butuh mengeluarkan uang cukup banyak untuk mendapatkan daging ayam ini.
3. Menjaga keseimbangan kolesterol
Kolesterol masih menjadi masalah terbesar pada kesehatan. Banyak makanan yang mengandung kolesterol, termasuk daging. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan empat sehat lima sempurna, kita tidak bisa menghindari untuk tidak mengkonsumsi daging. Alternatif terbaik jika kamu memilih ayam ini.
Sama seperti ayam kampung, daging ayam ini mengandung lebih sedikit lemak dibanding daging sapi atau kambing. Ayam cemani mengandung zat yang dapat mengontrol kolesterol. Nah, agar lemak tidak berubah menjadi lemak jahat, disarankan menghindari minyak goreng dalam pengolahannya. Mungkin bisa dimasak garang asem atau direbus.
Baca juga: Harga Ayam Serama
Selain manfaat untuk kesehatan diatas, mitos ayam ini juga masih menyebar luas di kalangan masyarakat. Mitos tersebut diantaranya dapat menangkal roh jahat, menjadi syarat dalam ritual gaib, sebagai tumbal, membuat bayi terhindar dari mahluk halus, dan dapat menambah rezeki.
Tips merawat Ayam Cemani
Untuk mendapatkan ayam cemani incaran banyak orang, kita harus berhati-hati dalam merawat ayam ini. Mulai dari cara merawat telur, anakan, hingga ayam menjadi dewasa. Kita juga harus memperhatikan makanan dan kandang. Untuk makanan ayam cemani, sama seperti ayam biasa lainnya, ayam ini dapat diberi makan voer atau BR atau biasa disebut dengan konsentrat ayam.
Namun, untuk ayam anakan jangan diberi campuran makanan lain, cukup voer murni. Ketika mulai besar, makanan ayam bisa dicampur dengan bekatul, dedak, atau nasi yang belum basi. Kandang ayam harus disesuaikan dengan ukuran ayam. Apabila masih DOC dan bayi, dapat diletakkan di dalam kandang box.
Kalau sudah mulai besar, bisa diletakkan di kandang umbaran yang memuat banyak ayam atau biasa disebut kandang besar. Cara merawat ayam cemani tidak ribet, bukan?
Cara Ternak Ayam Cemani
Jika kamu tertarik dengan ayam cemani, tidak ada salahnya untuk mencoba budidaya ternak ayam cemani. Terutama bagi kamu pecinta ayam hias. Selain menyalurkan hobi, kamu juga bisa menambah kebutuhan finansial. Untuk beternak ayam ini tidak sulit. Perawatan ayam cemani yang tidak ribet, tidak akan memakan banyak waktu.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi jaman sekarang untuk menjual atau mempromosikan ayam ini. Kebanyakan dari penjual ayam cemani memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan konsumen. Jadi, berikut tips cara ternak merawat dan beternak ayam cemani yang dapat kamu coba:
1. Perawatan Anakan atau Baru Menetas
Saat ayam cemani berumur 4 hari, disarankan untuk melakukan vaksinasi tetelo atau ND(Newcastle Diseases). Lakukan pengulangan vaksinasi pada umur 4 minggu dan 4 bulan.
Baca juga: Harga Ayam Kalkun
Untuk konsumsi harian, dapat ditingkatkan sesuai dengan usia. Makanan anakan ayam cemani berupa konsentrat voer atau BR murni yang tidak dicampur dengan makanan lain. Pada saat berumur 4 minggu pertama, konsumsi harian sekitar pemberian ditingkatkan 2 kali lipat per 4 minggu.
2. Perawatan Umur 3 Minggu (Dewasa)
Perawatan pada masa ini tidak sesulit ketika merawat ayam anakan. Hanya memerlukan perhatian khusus pada kandang. Pada usia 3 minggu, ayam dapat dipindahkan di kandang besar. Kandang diusahakan menghadap ketimur atau kearah matahari terbit, agar kandang tetap kering.
Karena kandang yang lembab sangat mudah menimbulkan penyakit. Pada usia 4 minggu, makanan bisa mulai diberi campuran. Dan untuk kandang ayam dewasa, dapat dibuat lebih kecil yang hanya memuat 5-6 ekor ayam. Atau kamu juga bisa membuat kandang yang berukuran 2 ekor ayam. Hal tersebut bisa digunakan sebagai cara untuk mengawinkan ayam. Setelah jantan membuahi betina, dapat diganti dengan betina lain.
Layaknya sebuah mobil setara dengan Lamborghini, ayam cemani juga memiliki harga yang cukup tinggi. Harga ayam cemani sangat bervariasi di pasaran. Tergantung dari kualitas ayam dan penjual itu sendiri. Untuk telur ayam cemani, ada yang menjual dengan harga Rp.40.000,- per butir hingga ratusan ribu rupian. Namun, tidak sedikit pula yang menjual dalam bentuk dolar. Angka dolar per ekor ayam dewasa mencapai $200 AS.
Hmm, ayam cemani memang menggiurkan, iya kan?.Perawatan dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan yang didapatkan. Keuntungan menjual ayam ini jauh lebih besar dari pengeluaran untuk perawatan.
Si Lamborghini of chickenselain mudah dikenali, karena hampir semua anggota tubuh berwarna hitam, juga tidak merepotkan dalam merawatnya. Dengan memelihara ayam cemani, tidak hanya masalah keuntungan saja, tetapi sebagai salah satu cara melestarikan ayam asli Indonesia dan sarana edukasi untuk anak muda.
[ratings]
Leave a Reply