Burung Cucak Rowo cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya memelihara spesies burung satu ini dapat memperlihatkan status sosial seseorang di dalam masyarakat.
Ketenarannya sebagai burung klangenan maupun koleksi pribadi tak pernah pudar. Suaranya yang lantang membuat burung cucak rowo acapkali diikutkan dalam kontes kicau burung.
Kemampuannya sangat baik dalam menampilkan performa suara yang melengking, tinggi, sekaligus roll. Pesona inilah yang memikat para pendengarnya.
Apakah anda salah satunya? Mari simak ulasan seputar burung cucak rowo berikut ini.
Daftar Isi
Apa Itu Burung Cucak Rowo?
Negara Indonesia Negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk spesies burung yang hidup di dalamnya. Salah satunya adalah burung cucak rowo.
Lantas apa itu burung cucak rowo? Bagi kicau mania tentu sudah tidak asing dengan burung yang bernama latin Pycnonotus zeylanicus. Sedangkan oleh masyarakat Sunda biasa disebut Cangkurawah. Burung cucak rowo merupakan burung pengicau yang gemar bernyanyi. Tersebar di beberapa daerah di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Papua. Kontur daerah asal membuat burung cucak rowo memiliki karakteristik berbeda di setiap daerah.
Baca juga: Harga Burung Kutilang
Bagi Anda yang tertarik dengan burung cucak rowo, tentu akan membutuhkan kisaran harga hewan (burung) ini. Dalam kesempatan kali ini mari mengetahui kisaran harga pasaran burung cucak rowo setidaknya untuk tambahan pengetahuan sebelum Anda membelinya.
| Jenis Burung Cucak Rowo | Harga Dalam Rp |
|---|---|
| Cucak Rowo Papua | Rp800.000 |
| Cucak Rowo Kalimantan 1-2 Bulan | Rp2.000.000 – Rp3.000.000 |
| Cucak Rowo Kalimantan 3-5 Bulan | Rp5.000.000 |
| Cucak Rowo Kalimantan 12 Bulan | Rp7.000.000 |
| Cucak Rowo Kalimantan Sepasang | Rp15.000.000 – Rp18.000.000 |
| Cucak Rowo Medan Sepasang | Rp13.000.000 |
Jenis-Jenis Burung Cucak Rowo
Di Indonesia, terdapat beragam jenis burung cucak rowo dengan keunikannya masing-masing.Terlihat dari kondisi fisik burung, terlebih pada postur tubuh, warna bulu dan kualitas suaranya.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi iklim, keanekaragaman vegetasi, serta tingkat kesuburan tanah. Letak suatu daerah atau ketinggian dari permukaan laut juga mempunyai andil besar dalam tumbuh kembang burung cucak rowo.
Sementara itu harga satu ekor burung cucak rowo di pasaran memang dipatok lumayan tinggi. Apalagi jika burung tersebut sudah berpengalaman mengikuti berbagai kompetisi, harga akan semakin mahal.
Hal ini sebanding dengan kemampuan saat berkompetisi. Pada umumnya, burung yang kerap mengikuti pertandingan memiliki mental juara dengan kicauan khas yang bervariatif.
Nah, berikut beberapa jenis sekaligus kisaran harga burung cucak rowo yang dapat anda pilih.
1. Cucak Rowo Kalimantan
Harga cucak rowo Kalimantan dibandrol dengan harga berbeda tergantung dari usianya. Untuk usia 1 hingga 2 bulan berada direntang harga Rp 2.000,000,- s/d Rp 3.000.000,-.
Sementara itu untuk anakan yang berumur 3 hingga 5 bulan dibanderol seharga Rp 5.000.000,-. Menguras kantong? Tentu, namun kualitas burung tidak usah diragukan lagi.
Memang mumpuni bahkan yang berusia 1 tahun lebih mahal lagi, yakni sebesar Rp 7.000.000,-. Jika tidak ingin memelihara sejak kecil, anda dapat membeli sepasang dewasa yang siap kawin dengan kisaran harga sebesar Rp 18.000.000,-
2. Cucak Rowo Papua
Cucak rowo papua begitu terkenal di berbagai daerah karena acapkali meraih prestasi yang membanggakan. Untuk memiliki burung ini, anda harus merogoh kocek sebesar Rp 800.000,- untuk burung yang belum terlalu mahir berkicau.
3. Cucak Rowo Medan
Cucak rowo medan termasuk jenis burung yang banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun tidak terlalu melengking atau menjerit bahkan terasa mengambang saat berkicau, namun nyatanya cucak rowo medan memiliki suara khas yang keras serta berat.
Bentuk tubuhnya relative besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Warna hijau keabuan dengan sedikit kecoklatan mendominasi bulunya.
Terlihat bersih dan memberi kesan bahwa burung telah lama dipelihara meskipun nyatanya baru saja ditangkap.
4. Cucak Rowo Aceh
Burung cucak rowo aceh memiliki bentuk tubuh serta kualitas suara yang tak jauh berbeda dengan cucak rowo medan. Perbedaan kedua burung ini hanya terletak pada warna bulunya.
Warna hijau begitu menonjol pada cucak rowo aceh. Kemiripan karakteristik ini disebabkan oleh kondisi geografis di bagian utara pulau Sumatera yang hampir sama.
Baca Juga: Harga Burung Perkutut
Daftar harga burung cucak rowo yang tertera di atas bisa saja mengalami perubahan menjadi lebih tinggi. Harga yang disajikan bisa berbeda-beda dan berubah-ubah setiap waktu
Cara Memelihara Burung Cucak Rowo
Pada dasarnya membudidayakan burung cucak rowo relative sama dengan burung kicau sejenis lainnya. Dibutuhkan ketelatenan, ketekunan, serta kesabaran dalam merawatnya.
Kunci keberhasilannya ialah dengan melakukannya secara teratur, konsisten, serta berkelanjutan. Untuk mendapatkan burung berkualitas yang mampu berkompetisi, dimulai dari pemilihan bibit yang unggul.
Sebelum membeli, perhatikan kondisi fisik burung tersebut.Hendaknya kualitas suara kicauan bagus sehingga anda hanya perlu memolesnya.
Postur tubuh sempurnaa dengan bulu-bulu yang sehat. Bebas dari penyakit, lincah bergerak, sehat jasmani, dan tidak stress. Walaupun memperoleh burung yang menawan, namun dibiarkan saja dan tidak dirawat akan percuma.
Nah, lantas bagaimana cara memelihara burung cucak rowo agar menjadi bibit unggul?
Berikut teknik perawatan harian burung cucak rowo.
- Angin-anginkan burung pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB saat matahari mulai beranjak. Selanjutnya mandikan burung dengan cara menyemprotkan air. Cara ini dilakukan untuk menjaga kebersihan burung sekaligus membuatnya semakin segar.
- Bersihkan kandang setiap hari untuk membuang kotoran burung.
- Tambahkan makanan atau Voer, air minum, serta buah-buahan segar.
- Untuk menambah performa, berikan jangkrik pada cepuk EF, sekitar 5 ekor. Jangan berikan langsung pada burung.
- Setelah dimandikan, jemur burung selama 1 hingga 2 jam, mulai pukul 08.00- 11.00 WIB. Lalu angin-anginkan kembali selama 10 menit. Letakkan saja di teras.
- Balut sangkar dengan kerodong. Setelah itu, lakukan pemasteran dari siang hingga sore sekitar pukul 11.00 s/d 15.00. Proses master dapat dilakukan dengan memberikan suara kicauan burung-burung Master.
- Angin-anginkan kembali burung di teras, atau dapat digantungkan.
- Berikan 3 ekor jangkring, letakkan pada cepuk EF.
- Tutup kembali sangkar dengan kerodong sekitar pukul 18.00. Perdengarkan suara Master sampai pagi harinya.
Baca juga: Harga Burung Jalak
Makanan Burung Cucak Rowo
Burung cucak rowo termasuk dalam kategori hewan omnivora yang memakan segala macam jenis, mulai dari tumbuhan hingga serangga. Pakan menjadi bagian terpenting dalam pertumbuhan makhluk hidup.
Tak terkecuali dengan burung cucak rowo. Pemberian makanan burung cucak rowo harus bervariatif untuk menjaga pola makan burung agar tidak bosan. Pilihlah pakan yang berkualitas guna memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkan.
Pakan utama bagi burung kicau ialah Voer. Voer diklaim memiliki kandungan gizi, vitamin, sekaligus mineral yang cukup karena terbuat dari bahan-bahan terbaik.
Akan tetapi, pemberian Voer saja tidaklah cukup. Burung memerlukan pakan tambahan atau extra fooding (EF) untuk menutupi kekurangan nutrisi utama dari Voer sehingga dapat mendongkrak kualitas burung.
Anda dapat sesekali memberikan tomat, pisang kepok atau pepaya sebagai sumber vitamin C untuk melancarkan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jika tidak, berikan jangkring, kroto, kelabang, dan cacing tanah sebagai sumber protein.
Bagaimana? Manakah burung cucak rowo yang anda pilih? Sesuaikan dengan budget yang anda miliki. Tak perlu membeli indukan dengan harga fantastis, jika anakan cucak rowo dapat anda peroleh dengan harga relative murah.
Memelihara sejak anakan tentu akan menjadi pengalaman menarik. Tunggu apalagi? Asal ada kemauan pasti ada jalan. Jika anda ingin mengikutsertakannya dalam ajang perlombaan, maka anda harus rajin melatih dan merawatnya dengan baik.
Originally posted 2019-01-22 21:52:00.
(1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...